TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Perkara pengemplangan pajak memasuki babak baru. Deusti Setiadi (41) mantan Direktur PT Kedaton Agri Mandiri (PT KAM) menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Tanjungkarang, Kamis (26/2). Pengemplangan pajak ini merugikan negara mencapai Rp 6 miliar. Dalam sidang dakwaan yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Pastra Joseph ini, Deusti didakwa melanggar Pasal 39 ayat (1) huruf c juncto Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang nomor 6 tahun 1983 tentang tata cara perpajakan pada dakwaan pertama. Jaksa penuntut dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung Velia yang membacakan surat dakwaan mengatakan, pengemplangan pajak ini berlangsung dari Januari hingga September 2011 lalu, Kamis (26/02/15). Menurut Velia, Deusti sebagai Direktur PT KAM melakukan transaksi penjualan pupuk urea kepada 17 perusahaan yang menjadi pihak ketiga penjualan pupuk tersebut. PT KAM melakukan usaha sebagai perantara (trading), dimana bila ada perusahaan yang membutuhkan pupuk maka PT KAM mencari atau menyediakan. Sementara, terdakwa Deusti dan Sidik Purnomo (masih proses di penyidik Direktorat Jenderal Pajak) bertugas menghubungi distributor ketika ada pembeli. Adapun distributor yang telah bekerja sama adalah PT Pupuk Kujang, PT Pusri, Anton (Karawang), Rohim (Tegal), dan Ferry (Jakarta). “Setelah pupuk tersedia, Deusti menandatangani faktur pajak atas pembelian pupuk. Sedangkan Sidik menandatangani invoice (faktur). Faktur-faktur ini lalu dikirimkan ke perusahaan yang membeli pupuk itu,” kata Velia. Pembayaran pupuk ini meliputi harga jual ditambah Pajak Penghasilan Negara (PPN) sebesar 10 persen ke rekening yang tertera di dalam invoice atas nama PT KAM ini. “Dari hasil transaksi itu, Deusti dan Sidik menerbitkan faktur pajak nilai PPN,” kata dia. Meski telah menerbitkan faktur pajak, transaksi-transaksi yang telah dilakukan ini tidak dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanjungkarang. Sehingga dalam kurun Januari hingga September 2011 ini seolah-olah tidak pernah melakukan penyerahan barang kena pajak dan tidak memungut PPN. “Seharusnya, terdakwa mempertanggungjawabkannya dengan cara melaporkan setiap akhir bulan ke kantor pajak,” pungkasnya. videographer Dennish Prasetya chanel https://www.youtube.com/channel/UCxm2...
Sidang Perdana Pengemplang Pajak Senilai Rp 6 Miliar - YouTube |
| 1 Likes | 1 Dislikes |
| 875 views views | 17,861 followers |
| News & Politics | Upload TimePublished on 26 Feb 2015 |
viralizando la verdad
>
viral team
>
virales de la semana
>
viralice
>
viral pelicula
>
virales
>
viralizalo
>
virales de hoy
>
virales de whatsapp
>
viral tienda
>
viralizo
>
viralizar
>
viraliza
>
viral cancion
>
viral tv
>
viralicemos
>
viral youtube
>
virales 2019
>
viral significado
>
viralisados
>
Không có nhận xét nào:
Đăng nhận xét